Jumat, 14 Juli 2017

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
S M K (Sekolah Menengah Kejuruan)
Semester  Gasal (I) TAHUN PELAJARAN 2013/2014
RASIONAL
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pihak yang terutama berkepentingan dengan bantuan untuk perencanaan karier. Kegiatan penting dalam perencanaan karier adalah pengambilan keputusan, untuk mengambil keputusan siswa memerlukan informasi karier. Informasi karier khususnya informasi pribadi, sekolah lanjutan dan jabatan sangat penting untuk menyusun rencana dan menentukan pilihan pekerjaan. Tapi keyataannya sering dijumpai di sekolah banyak siswa Sekolah Menengah Atas yang terlanjur masuk ke perguruan tinggi tertentu merasa salah pilih jurusan karena tidak sesuai dengan minatnya. Begitu juga dengan siswa SMK yang merasa kesulitan dalam memilih karier setelah tamat dari sekolah. Berdasarkan keadaantersebut dapat dikatakan bahwa informasi tentang karier apa saja yang dibutuhkan oleh siswa sekolah kejuruan, sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang melaksanakan layanan bimbingan karier di SMK.
Beberapa jenis kebutuhan siswa SMK adalah
1)      Kebutuhan informasi pribadi yang menjelaskan tentang kebutuhan pemahaman diri adalah siswa sangat membutuhkan informasi tentang potensi diri, informasi tentang minat, informasi tentang sifat kepribadian, informasi tentang prestasi dan banyak siswa membutuhkan informasi latar belakang.
2)      Kebutuhan informasi kelanjutan studi yang terdiri informasi kebutuhan jalur pendidikan yang terdiri jalur pendidikan formal dan jalur non formal sangat banyak siswa membuthkan. Kebutuhan informasi status perguruan tinggi yang sangat dibutuhkan adalah tentang informasi perguruan tinggi negeri. Kebutuhan  informasi prodit/fakultas/jurusan yang sesuai dengan prodit di SMK yang sangat dibutuhkan adalah informasi tentang tehnik informatika sedangkan yang tidak sesuai dengan prodit SMK adalah informasi tentang psikologi menyusul sastra dan seni menyusul bimbingan dan konseling.
3)      Kebutuhan informasi jabatan sangat banyak siswa membutuhkan informasi: a) informasi tentang persyaratan kerja b) informasi tentang pekerjaan c) informasi tentang sumber-sumber informasi.
Berdasarkan hasil uraian  ini disarankan agar pihak sekolah dapat melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar sekolah seperti perusahaan organisasi tenaga kerja, departemen kerja, instansi-instansi terkait dengan bidang ketenaga kerjaan, sebagai upaya meningkatkan kegiatan pemberian informasi karier dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa untuk memproleh informasi baik itu dari dunia kerja maupun dunia pendidikan (PT).

A.     Tugas perkembangan peserta didik SMK :
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mencari jati dirinya yang dapat menjawab siapa dirinya, bagaimana orang lain menilai dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orang di sekelilingnya. Mereka akan diombang-ambing perasaan antara masih anak-anak, tetapi mereka merasa sudah dewasa. Mereka akan mencari keseimbangan dengan memainkan beberapa peran yang dianggapnya baik. Pada umumnya kesadaran identitas anak akan berkembang dari penilaian oleh kelompoknya, orang tuanya, dan oleh dirinya sendiri (Erickson).
Dalam perkembangan moralnya, mereka mulai mengenal nilai-nilai rohani, seperti nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, keindahan dan ketuhanan. Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.
Tugas-tugas perkembangan seorang remaja menurut Havighurst adalah sebagai berikut :
1.    Mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih matang antara lawan jenis yan seusia.
2.    Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin.
3.    Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
4.    Mengharapakan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5.    Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
6.    Mempersiapkan karir ekonomi.
7.    Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideology.

Tugas perkembangan siswa SMK adalah:
  1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita
  3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat
  4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan yang lebih luas
  5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir
  6. Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
  7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
  8. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni
  9. Mencapai kematangan dalam system etika dan nilai

Menurut Piaget remaja itu dalam proses kognitifnya masuk ke tahapan oprasional formal. Tahapan Oprasional Formal (12 tahun ke atas) :

1. Mampu berfikir logis soal abstrak serta menguji hipotesis, masa depan, dan masalah ideologis.
2. Sudah bisa mengetahui sebab dan akibat dari apa masalah yang kemungkinan terjadi.

3. Perkembangan otak berlaku dengan pesat yaitu 30% - menuju kesempurnaan.

4.  Meningkatnya kemampuan berfikir (thinking).
5. Sudah dapat/bisa memecahkan masalah sendiri (problem solving).
6.  Bisa mengambil keputusan (decision making).
7. Mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya (intellegence).
8. Mengembangkan bakat (apttitude).

B.     Masalah-masalah BK di SMK
Siswa yang berada di  SMK adalah mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 21 tahun merupakan adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Mereka banyak mengalami konflik karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah bisa bermacam-macam. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
1.)          Permasalahan dalam belajar
a. Kemampuan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki  intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara        optimal.
b.Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi itu.
c. Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
d.Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang perbuatan dan kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
2.)          Permasalahan fisik dan psikis
a. Permasalahan yang sedang dihadapinya, sesuai perkembangan usianya sebagai remaja yang sedang berada dalam masa pancaroba yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
b. Mereka banyak mengalami konflik karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan  psikhis meliputi Perkembangan Intelegensia,Perkembangan Emosi (Emosionalitas), Perkembangan Moral, sosial dan kepribadian.

C.     Model-Model Pendekatan BK di SMA
1)      Pendekatan  krisis, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan adanya krisis yang dialami oleh konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam mengatasi krisis atau masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli
2)      Pendekatan  remedial yaitu membantu mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik dan berupaya pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut, Tujuannya untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang tertentu agar terhindar dari krisis.
3)      Pendekatan preventif, yaitu  pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada pencegahan terjadinya masalah-masalah yang mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut agar jangan sampai terjadi.
4)      Pendekatan  perkembanganyaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman yang diperlukan konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, pribadi – social dan karirnya. Tujuannya adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimiliki dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya


D.     Visi Dan Misi
VISI BK SMK

Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.


MISI BK SMK
1.      Misi pendidikan; mendidik peserta didik melalui pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang terkait masa depan.
  1. Misi pengembangan; memfasilitasi perkembangan individu di dalam satuan pendidikan formal ke arah perkembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan lingkungan belajar dan lingkungan lainnya serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.
  2. Misi pengentasan masalah; membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif. 

KOMPONEN
PROGRAM
TUJUAN  KHUSUS LAYANAN
TOPIK LAYANAN
SASARAN LAYANAN
STRATEGI LAYANAN
WAKTU LAYANAN
PELAKSANA LAYANAN
LAYANAN DASAR BK
Siswa dapat lebih mengenal dirinya, bakatnya, dan hal-hal yang dapat meningkatkan dan menghambat dirinya.
Pengenalan Diri (dimensi, sumber, manfaat dan penghambat pengenalan diri)
Semua Peserta Didik
1.     Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Siswa dapat menjalin kerjasama, mendapatkan kelompok belajar yang aktif, dinamis serta dapat  menemukan siswa yang memiliki masalah sosial
Pentingnya Kerjasama
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014




Konselor dan Guru
Siswa dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya


Pengembangan Diri
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
LAYANAN RESPONSIF
Siswa dapat mengelola dirinya sesuai dengan tugas perkembangannya
Pengelolaan body and mind
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Siswa dapat mengelola dirinya sesuai dengan tugas perkembangannya
Pengelolaan body and soul
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Siswa dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya
Manajemen konflik
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Siswa dapat belajar mengelola uang yang dimilikinya sebagai bekal masa depan
Manajemen uang
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Siswa dapat belajar menjalin komunikasi yang bersifat empatik
Komunikasi empatik
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
LAYANAN INFORMASI
Siswa memperoleh informasi yang tepat dan relevan terkait dengan pemahaman menjalin hubungan dengan orang lain, kiat berteman, menjalin hubungan antar saudara dalam keluarga, dengan teman, guru, orang tua dan masyarakat.
Pemahaman terhadap orang lain
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Kiat berteman
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Hubungan dalam keluarga
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Hubungan dengan teman
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Hubungan dengan guru, orang tua dan masyarakat


Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru

Siswa memperoleh informasi yang tepat tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Kiat belajar
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Kegiatan belajar di dalam kelas
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Belajar kelompok
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Belajar mandiri
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Hasil belajar mata pelajaran
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru

Siswa memperoleh informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir
Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Persyaratan karir
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru
Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
Semua Peserta Didik
1.      Bimbingan klasikal
2.     Bimbingan kelompok
3.     Konseling individu
Juli 2013- Mei 2014


Konselor dan Guru








DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, 2006.  Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
Wardati, Jauhar. 2011. Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakaraya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar