PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
S M K (Sekolah Menengah Kejuruan)
Semester Gasal (I) TAHUN PELAJARAN 2013/2014
RASIONAL
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pihak
yang terutama berkepentingan dengan bantuan untuk perencanaan karier. Kegiatan
penting dalam perencanaan karier adalah pengambilan keputusan, untuk mengambil
keputusan siswa memerlukan informasi karier. Informasi karier khususnya
informasi pribadi, sekolah lanjutan dan jabatan sangat penting untuk menyusun
rencana dan menentukan pilihan pekerjaan. Tapi keyataannya sering dijumpai di
sekolah banyak siswa Sekolah Menengah Atas yang terlanjur masuk ke perguruan
tinggi tertentu merasa salah pilih jurusan karena tidak sesuai dengan minatnya.
Begitu juga dengan siswa SMK yang merasa kesulitan dalam memilih karier setelah
tamat dari sekolah. Berdasarkan keadaantersebut dapat dikatakan bahwa informasi
tentang karier apa saja yang dibutuhkan oleh siswa sekolah kejuruan, sangat
diperlukan oleh pihak-pihak yang melaksanakan layanan bimbingan karier di SMK.
Beberapa jenis kebutuhan siswa SMK adalah
1)
Kebutuhan
informasi pribadi yang menjelaskan tentang kebutuhan pemahaman diri adalah
siswa sangat membutuhkan informasi tentang potensi diri, informasi tentang
minat, informasi tentang sifat kepribadian, informasi tentang prestasi dan
banyak siswa membutuhkan informasi latar belakang.
2)
Kebutuhan
informasi kelanjutan studi yang terdiri informasi kebutuhan jalur pendidikan
yang terdiri jalur pendidikan formal dan jalur non formal sangat banyak siswa
membuthkan. Kebutuhan informasi status perguruan tinggi yang sangat dibutuhkan
adalah tentang informasi perguruan tinggi negeri. Kebutuhan informasi prodit/fakultas/jurusan yang sesuai
dengan prodit di SMK yang sangat dibutuhkan adalah informasi tentang tehnik
informatika sedangkan yang tidak sesuai dengan prodit SMK adalah informasi
tentang psikologi menyusul sastra dan seni menyusul bimbingan dan konseling.
3)
Kebutuhan
informasi jabatan sangat banyak siswa membutuhkan informasi: a) informasi
tentang persyaratan kerja b) informasi tentang pekerjaan c) informasi tentang
sumber-sumber informasi.
Berdasarkan hasil uraian ini disarankan agar pihak sekolah dapat
melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar sekolah seperti perusahaan
organisasi tenaga kerja, departemen kerja, instansi-instansi terkait dengan
bidang ketenaga kerjaan, sebagai upaya meningkatkan kegiatan pemberian
informasi karier dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa untuk memproleh
informasi baik itu dari dunia kerja maupun dunia pendidikan (PT).
A.
Tugas perkembangan
peserta didik SMK :
Masa
remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada
masa ini, remaja mencari jati dirinya yang dapat menjawab siapa dirinya,
bagaimana orang lain menilai dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orang di
sekelilingnya. Mereka akan diombang-ambing perasaan antara masih anak-anak,
tetapi mereka merasa sudah dewasa. Mereka akan mencari keseimbangan dengan
memainkan beberapa peran yang dianggapnya baik. Pada umumnya kesadaran
identitas anak akan berkembang dari penilaian oleh kelompoknya, orang tuanya,
dan oleh dirinya sendiri (Erickson).
Dalam
perkembangan moralnya, mereka mulai mengenal nilai-nilai rohani, seperti nilai
kebenaran, keadilan, kebaikan, keindahan dan ketuhanan. Havighurst (Kimmel, 1995:
15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu
pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai
sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila
seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit
untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal
melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan
mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau
melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.
Tugas-tugas perkembangan seorang
remaja menurut Havighurst adalah sebagai berikut :
1.
Mencapai suatu hubungan yang baru
dan lebih matang antara lawan jenis yan seusia.
2.
Dapat menjalankan peran sosial
maskulin dan feminin.
3.
Menerima keadaan fisik dirinya
sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
4.
Mengharapakan dan mencapai perilaku
sosial yang bertanggung jawab.
5.
Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
6.
Mempersiapkan karir ekonomi.
7.
Mempersiapkan perkawinan dan
keluarga.
8. Memperoleh
perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan
ideology.
Tugas
perkembangan siswa SMK adalah:
- Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman
sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita
- Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang
sehat
- Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni
sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan yang lebih luas
- Mencapai kematangan dalam pilihan karir
- Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang
kehidupan mandiri, secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
- Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial dan
intelektual serta apresiasi seni
- Mencapai kematangan dalam system etika dan nilai
Menurut
Piaget remaja itu dalam proses kognitifnya masuk ke tahapan oprasional formal.
Tahapan Oprasional Formal (12 tahun ke atas) :
1. Mampu berfikir logis soal abstrak serta menguji hipotesis, masa depan, dan
masalah ideologis.
2.
Sudah bisa mengetahui sebab dan akibat dari apa masalah yang kemungkinan
terjadi.
3.
Perkembangan otak berlaku dengan pesat yaitu 30% - menuju kesempurnaan.
4. Meningkatnya kemampuan berfikir
(thinking).
5. Sudah dapat/bisa memecahkan masalah sendiri (problem solving).
6. Bisa mengambil keputusan (decision
making).
7. Mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya (intellegence).
8. Mengembangkan bakat (apttitude).
B. Masalah-masalah BK di SMK
Siswa yang berada di SMK adalah mereka yang berusia antara 15 tahun
sampai dengan 21 tahun merupakan adalah masa transisi dari masa anak-anak ke
masa dewasa. Mereka banyak mengalami konflik karena adanya perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya. Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah
bisa bermacam-macam. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
1.) Permasalahan
dalam belajar
a. Kemampuan
akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup
tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
b.Ketercepatan
dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih
memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar
yang amat tinggi itu.
c. Sangat
lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang
memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran
khusus.
d.Kurang
motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam
belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e. Bersikap
dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang perbuatan dan
kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti
suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya
untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
2.) Permasalahan
fisik dan psikis
a. Permasalahan yang sedang
dihadapinya, sesuai perkembangan usianya sebagai remaja yang sedang berada
dalam masa pancaroba yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
b. Mereka banyak mengalami konflik
karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan psikhis
meliputi Perkembangan Intelegensia,Perkembangan Emosi (Emosionalitas), Perkembangan
Moral, sosial dan kepribadian.
C. Model-Model Pendekatan BK di SMA
1) Pendekatan
krisis, yaitu pemberian
layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan adanya krisis yang dialami oleh
konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam mengatasi krisis atau
masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli
2) Pendekatan
remedial yaitu membantu
mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik dan berupaya
pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut, Tujuannya untuk
memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang
tertentu agar terhindar dari krisis.
3) Pendekatan
preventif, yaitu pemberian layanan bimbingan dan
konseling yang menekankan pada pencegahan terjadinya masalah-masalah yang
mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya mengantisipasi/mencegah masalah-masalah
umum yang mungkin dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut
agar jangan sampai terjadi.
4) Pendekatan
perkembangan, yaitu
pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada identifikasi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman yang diperlukan konseli agar
berhasil dalam kehidupan akademik, pribadi – social dan karirnya. Tujuannya
adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/ potensi yang
dimiliki dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya
D. Visi Dan Misi
VISI BK SMK
Terwujudnya kehidupan kemanusiaan
yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara
optimal, mandiri dan bahagia.
MISI BK SMK
1. Misi pendidikan; mendidik peserta didik melalui
pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang
terkait masa depan.
- Misi pengembangan; memfasilitasi perkembangan
individu di dalam satuan pendidikan formal ke arah perkembangan optimal
melalui strategi upaya pengembangan lingkungan belajar dan lingkungan
lainnya serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan
masyarakat.
- Misi pengentasan masalah; membantu dan
memfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan
sehari-hari yang efektif.
KOMPONEN
PROGRAM
|
TUJUAN KHUSUS LAYANAN
|
TOPIK
LAYANAN
|
SASARAN
LAYANAN
|
STRATEGI
LAYANAN
|
WAKTU
LAYANAN
|
PELAKSANA
LAYANAN
|
LAYANAN DASAR BK
|
Siswa
dapat lebih mengenal dirinya, bakatnya, dan hal-hal yang dapat meningkatkan
dan menghambat dirinya.
|
Pengenalan
Diri (dimensi, sumber, manfaat dan penghambat pengenalan diri)
|
Semua
Peserta Didik
|
1. Bimbingan klasikal
2. Bimbingan kelompok
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
Siswa dapat menjalin kerjasama,
mendapatkan kelompok belajar yang aktif, dinamis serta dapat menemukan siswa yang memiliki masalah
sosial
|
Pentingnya
Kerjasama
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Siswa dapat mengembangkan dirinya
sesuai dengan bakat dan minatnya
|
Pengembangan Diri
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
LAYANAN RESPONSIF
|
Siswa dapat mengelola dirinya
sesuai dengan tugas perkembangannya
|
Pengelolaan body and mind
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
Siswa dapat mengelola dirinya
sesuai dengan tugas perkembangannya
|
Pengelolaan body and soul
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Siswa dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya
|
Manajemen konflik
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Siswa dapat belajar mengelola
uang yang dimilikinya sebagai bekal masa depan
|
Manajemen uang
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Siswa dapat belajar menjalin
komunikasi yang bersifat empatik
|
Komunikasi empatik
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
LAYANAN INFORMASI
|
Siswa
memperoleh informasi yang tepat dan relevan terkait dengan pemahaman menjalin
hubungan dengan orang lain, kiat berteman, menjalin hubungan antar saudara
dalam keluarga, dengan teman, guru, orang tua dan masyarakat.
|
Pemahaman terhadap orang lain
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
Kiat
berteman
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Hubungan
dalam keluarga
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Hubungan
dengan teman
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Hubungan
dengan guru, orang tua dan masyarakat
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Siswa memperoleh informasi yang tepat tentang potensi,
kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
|
Kiat belajar
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Kegiatan belajar di dalam kelas
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Belajar kelompok
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Belajar mandiri
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Hasil belajar mata pelajaran
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Siswa memperoleh informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan
kondisi karir
|
Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
|
Persyaratan karir
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
||
Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
|
Semua
Peserta Didik
|
1.
Bimbingan klasikal
2.
Bimbingan
kelompok
3.
Konseling
individu
|
Juli
2013- Mei 2014
|
Konselor
dan Guru
|
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol,
2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
Wardati,
Jauhar. 2011. Implementasi Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar